Profesor ilmu politik Asia Tenggara dan masalah keamanan di National War College, Washington DC, Zachary Abuza, memprediksi bahwa situasi Papua akan memanas dengan melihat rekam jejak militer Prabowo pada masa lalu.
Dikutip dari CNN Indonesia, Selasa 20 Februari 2024, Pakar Asing tersebut menyampaikan bahwa kondisi Papua akan semakin parah karena rekam jejak Prabowo yang diduga pernah memerintahkan militer untuk menindas masyarakat Papua.
Abuza menyampaikan bahwa Prabowo pernah menyarankan militer untuk menghancurkan masyarakat Papua dan dia merasa Prabowo tidak akan menjadi orang yang akan mencari solusi politik untuk Papua, justru Prabowo dianggap akan meningkatkan kontrol negara terhadap Papua serta tidak akan melakukan negosiasi untuk penyelesaian permasalahan di Papua termasuk memberikan otonomi bagi wilayah Papua.
Menanggapi hal tersebut, Steve Mara selaku analisis pertahanan dan keamanan dari Papua yang selama ini sudah melakukan kajian untuk rute perdamaian Papua, menganggap bahwa pernyataan pakar asing tersebut sudah dipolitisir dan tidak berdasar pada cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Steve Menyampaikan bahwa rekam jejak masa lalu ketika seseorang ada dibawah komando militer atasan, tidak bisa disamakan dengan visi dan misi yang akan dibawah untuk membangun bangsa Indonesia kedepan.
Visi dan Misi Prabowo Gibran mempersiapkan Indonesia menuju Indonesia emas 2045 sudah termasuk didalamnya membangun perdamaian dan menyelesaiakan konflik Politik yang selama ini terjadi di tanah Papua.
Steve juga menegaskan bahwa upaya yang dibangun selama ini melalui Presiden Jokowi dengan melakukan dialog substantif dengan masyarakat sudah menunjukan bahwa pemerintah pusat serius didalam membangun Papua, dan Prabowo Gibran juga memiliki takeline lanjutkan program Presiden Jokowi.
Kita bayangkan saja Presiden Jokowi bahkan turun sampai kedaerah konflik di Kabupaten Ndugama untuk menyapa masyarakat secara langsung, artinya Pemerintah serius membangun Papua Damai.
Melihat dari hal tersebut saja sudah jelas bahwa selama Prabowo membantu Presiden Jokowi sebagai Menteri pertahanan, beliau sudah menyarankan banyak hal untuk penyelesaian masalah pertahanan dan keamanan termasuk pada saat berkegiatan ke Papua.
Mengenai pernyataan Prabowo pada debat pertama sebelum pemilihan presiden dilaksanakan tentang pertahanan dan keamanan untuk melakukan pengiriman pasukan ke Papua, saya pikir sah saja karena Papua merupakan bagian dari wilayah NKRI, apa salahnya Tentara kita menjaga wilayah kedaulatan Indonesia.
Papua ini lokasinya seksi karena berbatasan langsung dengan Papua New Guinea, sedangkan perairannya juga berbatasan dengan Australia, Filipina, dan beberapa negara lain, sehingga perlu adanya TNI yang mengamankan wilayah Papua, termasuk juga ada kelompok bersenjata di Papua yang sampai saat ini masih melakukan teror di Papua dan harus dilawan karena mereka membunuh masyarakat sipil tidak bersalah, guru, petugas medis, pendeta, anak sekolah, aktivis perempuan, pekerja tambang, tukang ojek, supir taksi, pilot, bahkan melakukan penyanderaan kepada pilot, menembak maskapai komersil, membakar pesawat komersil, dll.
Namun, saya juga perlu menyampaikan bahwa saya juga sudah memberikan pikiran saya kepada Menteri Pertahanan Prabowo dalam buku saya yang berjudul Kita Semua Mau Hidup Damai, dalam buku tersebut sudah saya tuliskan secara jelas mengenai rute penyelesaian konflik yang sedang dilakukan saat ini dan konfigurasi rute baru yang harus ditempuh ditempuh kedepan. Selanjutnya saya juga akan terus menuliskan ide saya dan melakukan analisis saya untuk membantu penyelesaian konflik Papua secara damai dan bermartabat.
Saya memiliki tanggung jawab sebagai lulusan dengan pujian dari Universitas Pertahanan untuk memberikan saran dan masukan, saya juga disebut sebagai kader intelektual bela negara, sehingga saya akan terus berusaha yang terbaik untuk menyiapkan rute terbaik untuk penyelesaian konflik Papua.
Saya pikir, Prof. Zachary Abuza, tidak perlu kawatir terkait nasib Papua, karena Prabowo tidak sendiri memimpin negara ini kedepan, ada pakar dan analis juga yang siap membantu mewujudkan mimpi bangsa Indonesia menuju Indonesia emas 2045 dan mewujudkan perdamaian abadi.
