Home Ekonomi Program Prioritas Prabowo-Gibran: Penguatan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Program Prioritas Prabowo-Gibran: Penguatan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

0

Sektor ekonomi digital ditargetkan akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di bawah Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran dalam lima tahun ke depan. Pasalnya, Pemerintahan Prabowo-Gibran menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% periode 2025-2029.

Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, maka sektor ekonomi digital akan digenjot hingga dapat berkontribusi hingga 20% atau sekitar 2,6 triliun dari kebutuhan tambahan nominal PDB yang sebesar Rp 13 triliun pada 2029.

Dikutip dari dokumen Target Indonesia Emas 2045, nominal PDB nasional pada 2029 ditargetkan mencapai Rp 35.500 triliun, dibandingkan PDB nasional 2024 yang diprediksi mencapai Rp 22.500 triliun. Artinya, Indonesia harus mengejar PDB nasional sebesar Rp 13 triliun untuk mencapai target angkan PDB nasional pada 2029.

“Dari pertumbuhan nominal Rp 13 triliun selama 5 tahun ke depan, yang terkait langsung dengan digital itu bisa 20%. Artinya sektor digital akan berkontribusi sebesar 20%. Nah, itu akan dicapai dalam dua aspek, yaitu infrastruktur digital dan sumber daya manusia (sdm) digital untuk menggenjot daya saing,” kata Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Prabowo Subianto, Dirgayuza Setiawan dalam acara IndoTelko Forum yang digelar di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Menurut Dirgayuza, salah satu strategi mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan mendukung pembangunan artificial intelligence (AI) data center. Sebab, dalam lima tahun ke depan kapasitas data center dunia akan naik jadi 95 gigawatt (GW) dari saat ini 57 GW, dengan pasokan dari Energi Baru Terbarukan (EBT) selama 24/7, dimana saat ini sekitar 14 sen per Kwh.

“Kehadiran AI Data Center juga akan berimplikasi ke sektor lainnya. Meta misalnya, menggunakan 13 GW dari 57 GW, mereka juga investasi ke geothermal. Ini bisa jadi peluang power purchase agreement bagi perusahaan geothermal Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera,” ujar Dirgayuza.

Soal AI data center, lanjut Dirgayuza, tembaga sangat berkaitan dengan hal ini, sementara Indonesia sudah menggalakkan hilirisasi tembaga. Dia menyebut, akibat AI, harga tembaga naik hingga US$5 per pound dan kebutuhan akan tenbaga akan naik dalam 5 tahun ke depan. Tembaga ini penting untuk kabel, terutama untuk data center, serta untuk kendaraan listrik (EV).

“Kunci pertumbuhan 8% adalah kolaborasi, kebersamaan. Butuh kerja sama yang kuat swasta dan pemerintah. Semua perlu duduk bareng dengan time frame yang sedikit. Selain itu, kita harus berbicara bahasa yang sama, yakni bahasa peluang. Kita harus melihat peluang dunia yang sama dan kita perlu pahami kemampuan kita agar bisa ajak para mitra agar bisa bertumbuh bersama Indonesia,” tutur Dirgayuza.

Founder IndoTelko sekaligus Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Doni Ismanto menambahkan, KKP siap mendukung program Prabowo-Gibran salah satunya dengan regulasi penataan infrastruktur kabel bawah laut atau sub sea, baik untuk telekomunikasi dan listrik.

“Salah satu fokus kami di KKP adalah penataan ruang laut bisa dioptimalkan untuk ekonomi digital, yakni dengan memanfatkan regulasi untuk membuat investasi datang. Kabel laut ini investasinya besar, per km mencapai US$40.000, belum lagi nilai ekonomi turun sebelum digelar, ketika digelar, hingga pasca digelar.” ungkap Doni.

Doni mengharapkan, agar pertumbuhan ekonomi 8% terealisasi di era Prabowo-Gibran nantinya, semua pihak berkolaborasi dan konsisten dengan regulasi yang ada.

“Penggelaran kabel bawah sebagai penunjang ekonomi digital dapat membangkitkan geliat investasi nasional yang mengantarkan pada kemakmuran,” pungkasnya.

No comments

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version