Home Blog Gibran: Wakil Presiden Terpilih yang Berani Memperjuangkan Toleransi dan Keberagaman

    Gibran: Wakil Presiden Terpilih yang Berani Memperjuangkan Toleransi dan Keberagaman

    0

    Pertanyaan mengenai bagaimana pandangan seorang mantan radikalis terhadap Mas Gibran sebagai Wakil Presiden terpilih muncul dari berbagai kalangan. Tentu saja, pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Sebagai sosok yang pernah terjebak dalam radikalisme dan intoleransi, saya merasa punya sudut pandang yang berbeda dan objektif terkait pemimpin muda yang sedang dalam sorotan publik ini.

    Saya ingin menegaskan bahwa saya tidak pernah bertemu atau berinteraksi langsung dengan Mas Gibran. Bahkan, ketika hampir berkesempatan satu forum dengannya dalam Kongres Pancasila 2019 di UGM, pertemuan tersebut batal karena beliau memiliki keperluan mendadak. Namun, meski tanpa kenal secara pribadi, saya melihat ada banyak hal positif dari kepemimpinan Mas Gibran, khususnya saat menjabat sebagai Walikota Solo.

    Keberanian Melawan Intoleransi

    Mas Gibran menunjukkan keberanian dalam memperjuangkan toleransi di Solo, sebuah kota yang secara historis dikenal sebagai basis kelompok intoleran dan bahkan radikal. Salah satu langkah progresif yang dilakukannya adalah menghiasi jalanan Solo dengan ornamen-ornamen Natal dan merayakan hari-hari besar agama lain seperti Imlek dan perayaan Hindu. Ini adalah langkah signifikan, mengingat Solo adalah wilayah dengan nuansa suku, ras, agama, dan golongan yang kental, dan bahkan dikenal sebagai salah satu pusat gerakan radikalisme di Indonesia.

    Sebagai mantan pelaku intoleransi, saya melihat tindakan Mas Gibran ini sebagai langkah yang sangat berani. Dia mampu menciptakan suasana yang lebih toleran di Solo, bahkan di tengah lingkungan yang terpengaruh oleh paham radikal. Ini bukan hal mudah, terutama di wilayah yang dikenal sebagai salah satu basis gerakan jihad dan ekstremisme. Namun, keberanian dan komitmen Gibran untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis di Solo, adalah sesuatu yang patut diapresiasi.

    Harapan di Tingkat Nasional

    Keberhasilan Mas Gibran dalam mempromosikan toleransi di Solo menimbulkan harapan besar jika ia dilantik sebagai Wakil Presiden. Saya percaya bahwa semangat yang ia tunjukkan di Solo akan bisa diterapkan di tingkat nasional. Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan terkait intoleransi, mulai dari persekusi terhadap kelompok agama minoritas hingga kesulitan dalam mendapatkan izin beribadah. Mas Gibran, dengan rekam jejaknya di Solo, diharapkan dapat membawa angin segar dalam menangani masalah-masalah ini di seluruh Indonesia.

    Lebih jauh lagi, saya juga berharap semangat Mas Gibran ini dapat diadopsi oleh Kementerian Agama, yang selama ini memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Sudah saatnya kementerian ini dipimpin oleh sosok yang berani dan tegas dalam menegakkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Saya percaya, Mas Gibran mampu mendorong reformasi dalam Kementerian Agama dan membawa Indonesia ke arah yang lebih damai dan harmonis.

    Penutup

    Kepemimpinan Mas Gibran di Solo telah membuktikan bahwa ia adalah sosok yang berani melawan intoleransi dan radikalisme. Sebagai Wakil Presiden terpilih, saya berharap ia bisa membawa semangat ini ke tingkat nasional, menciptakan Indonesia yang lebih damai dan toleran. Saya juga berharap ada reformasi dalam Kementerian Agama agar nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal keberagaman, benar-benar diterapkan di seluruh negeri.

    No comments

    Leave a reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Exit mobile version