Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menyebut Korea Utara (Korut) melakukan ‘kesalahan besar’ jika bertukar dukungan militer dengan Rusia yang terus menginvasi Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (8/9/2023), para pejabat Washington telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir, bahwa negosiasi pasokan senjata antara Moskow dan Pyongyang sedang mengalami kemajuan.
Laporan pekan ini mengungkapkan rencana pemimpin Korut Kim Jong Un untuk berkunjung ke Rusia bulan ini, untuk bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin dan membahas pasokan senjata ke Moskow untuk perang di Ukraina.
Harris yang berada di Jakarta untuk menghadiri KTT ASEAN, menuturkan kepada CBS News dalam wawancara yang disiarkan pada Kamis (7/9), bahwa hal itu akan menjadi tanda keputusasaan bagi Rusia untuk mencari bantuan dari Korut yang terisolasi dan akan semakin mengisolasi kedua negara tersebut.
“Saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar. Gagasan bahwa mereka akan memasok amunisi untuk tujuan itu, adalah — akan menjadi sebuah kesalahan besar. Saya juga sangat meyakini bahwa bagi Rusia dan Korea Utara, hal itu akan semakin mengisolasi mereka,” sebutnya.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan pada Selasa (5/9) bahwa negosiasi senjata antara Moskow dan Pyongyang sedang berlangsung secara aktif. Sullivan memperingatkan Kim Jong Un bahwa Korut akan membayar harga untuk pasokan senjata ke Rusia yang digunakan di Ukraina.
Bulan lalu, Washington menjatuhkan rentetan sanksi terhadap entitas yang dituduh terkait perjanjian senjata antara Korut dan Rusia.