Pemilihan kepala daerah di setiap provinsi dan kabupaten/kota di indonesia telah memasuki tahapannya. Setiap pasangan calon dimasing-masing daerah sedang mempersiapkan diri untuk melakukan pendaftaran ke Komisi pemilihan Umum (KPU). Sebelum memasuki tahapan pendaftaran, para bakal calon melewati proses pendaftaran ke partai politik yang sekiranya dapat memberikan rekomendasi pada masa pencalonan.
Dinamika setiap daerah dan pasangan calon tentunya berbeda-beda, ada pasangan yang berhasil mendapatkan rekomendasi partai politik, ada yang tidak berhasil mendapatkan rekomendasi, ada yang mencoba menggunakan jalur independent (tanpa rekomendasi partai politik).
Hal tersebut juga terjadi di Provinsi Papua, disaat para calon kuat yaitu Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, Paulus Waterpauw dan Toni Wanggai, serta Benhur Tomi Mano dan Yeremias Bisai berusaha meraih kepercayaan partai politik melalui lobi-lobi politik yang dilakukan oleh masing-masing pasangan calon dan tim mereka.
Saat ini di Papua, berdasarkan data yang didapatkan, para calon telah berhasil meraih kepercayaan partai politik melalui surat rekomendasi atau yang dikenal dengan B1 KWK. Surat sakti ini kemudian akan digunakan oleh para calon untuk mendaftar ke KPU pada tanggal 27-29 Agustus 2024.
Pasangan Calon Paulus Waterpauw dan Toni Wanggai saat ini belum mendapatkan surat rekomendasi partai politik, demikian pasangan calon Benhur Tomi Mano dan Yeremias Bisai, disisi lain kepercayaan partai politik baik tingkat pusat dan daerah memberikan kepercayaan kepada pasangan Calon Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen. Pasangan ini mendapatkan kepercayaan dari Partai GOLKAR, NASDEM, DEMOKRAT, PAN, PERINDO, PKB, PKS, PSI, PPP, dan GERINDRA. Sedangkan, satu Partai yang sampai saat ini masih menahan rekomendasinya adalah Partai PDIP.
Dinamika ini cukup menarik ketika melihat banyak dari partai politik yang justru memberikan kepercayaannya kepada pasangan Calon Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MDF-AR), dibandingkan 2 pasangan calon lainnya.
Steve Mara, anak muda Papua yang aktif membicarakan dinamika politik Papua ini ketika ditanya mengenai kenapa parta politik banyak yang memberikan rekomendasi kepada MDF-AR, Steve menjelaskan bahwa setiap partai politik tentunya memiliki indikator dan punya hak dan kewajiban untuk melakukan survey guna melihat elektabilitas setiap pasangan calon dilapangan, setelah itu setiap partai juga akan melakukan fit and propres test, dan setelah itu barulah partai akan melakukan rapat dan penentuan rekomendasi diberikan kepada siapa.
Jika ditanya kenapa MDF-AR, saya pikir pasangan yang paling ideal dan punya gagasan besar untuk membawa harapan baru bagi Papua adalah pasangan MDF-AR. Hal itu yang membuat partai politik mengambil keputusan untuk mendukung pasangan MDF-AR.
Kita ketahui bersama bahwa MDF adalah Kapolda Papua yang berpangkat Komisaris Jenderal Polisi atau Bintang 3, jika dilihat dari perjalanan beliau, beliau adalah orang asil Papua yang juga lahir dan besar di Papua, sehingga paham betul apa kebutuhan dasar yang diinginkan oleh orang Papua. Beliau juga punya cita-cita menghadirkan Damai bagi orang Papua dan ini menjadi cita-cita mulia.
Selama menjabat sebagai Kapolda Papua, beliau menggunakan jabatannya dengan baik untuk menolong masyarakat Papua, khususnya yang mau menjadi kepolisian. Ribuan anak muda Papua dapat meraih mimpi mereka menjadi polisi dimasa kepemimpinan beliau, bahkan ratusan bintara polri asal Papua juga dapat meraih mimpi mereka untuk sekolah perwira. Hal ini memiliki dampak yang besar bagi Papua, dalam hal pengembangan ekonomi keluarga hingga pemimpin yang mampu menciptakan pemimpin lainnya.
Selain itu, sosok Aryoko Rumaropen juga punya keistimewaan sendiri khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia Papua, beliau banyak membantu anak muda Papua untuk pergi bersekolah meraih mimpi untuk membangun Papua.
Banyak kerja nyata yang telah dilakukan oleh pasangan MDF-AR, catatan perjalanannya semua jelas, bagaImana pasangan ini berkontribusi untuk membangun masa depan Papua melalui kedekatan dengan anak muda Papua dan mau mendukung banyak kegiatan anak muda Papua serta mengetahui kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat Papua secara umum.
Saya pikir, jika masyarakat Papua ingin melihat Papua baru, maka pasangan MDF-AR adalah jawabannya, kita harus bersama dengan pemimpin yang dapat melihat jauh kedepan tentang Papua ini mau dibangun seperti apa ATAU mau dibawah kemana? Jadi saya berani sebutkan bahwa MDF-AR adalah pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur paling ideal yang akan membawa Papua Baru.