Steve Mara, Ketua Melanesian Youth Diplomacy Forum (MYDIF) dijadwalkan mengunjungi beberapa negara di benua Eropa dari tanggal 02 Januari hingga 09 Januari 2024.
Steve Mara dijadwalkan akan berkunjung ke Italia, Swiss, Perancis, dan German. Dalam kunjungannya ke negara-negara tersebut Steve Mara akan membahas peningkatan sumber daya manusia Indonesia timur.
Salah satunya Steve Mara akan bertemu perwakilan Swiss Education Group di kota Brig, Swiss.
Dalam pertemuan tersebut, Steve Mara akan mendiskusikan beberapa hal yang berkaitan dengan tourism dan hospitality management.
Saya ingin mendiskusikan hal ini karena di tahun 2024 ini kami Melanesian Youth Forum akan mengadakan konferensi dan salah satu tema yang akan kami angkat adalah tourism, mengingat Indonesia timur dan negara-negara tetangga Indonesia di wilayah pasifik memiliki potensi pariwisata besar yang harus terus dikembangkan.
Swiss memiliki sekolah tourism dan hospitality management terbaik, Kita harus belajar dari sekolah-sekolah terbaik ini, kita juga dapat melihat potensi kerja sama yang baik, kedepan kita bisa bangun kerjasama dan mendorong anak-anak muda Melanesia untuk belajar di Swiss atau kita hadirkan pengajar dari Swiss untuk melatih anak muda kita wilayah pasifik.
Selanjutnya, Steve Mara juga akan berkunjung ke Italia, Perancis, dan German untuk melalukan diskusi bersama kedutaan besar republik Indonesia, perhimpunan pelajar Indonesia dan mahasiswa Papua di ketiga negara tersebut untuk mengembangkan rencana sebelum konferensi Melanesian Youth dilaksanakan.
Sebelumnya, pada Juli 2023 lalu Steve Mara telah melakukan kunjungan ke Vanuatu untuk membangun komunikasi awal antara pemuda Melanesia, serta Steve Mara juga telah mengunjungi dewan pemuda Vatikan di Tahta Suci Vatikan pada bulan Oktober 2023 untuk membahas potensi keterlibatan dewan pemuda Vatikan nanti dalam konferensi pemuda Melanesia.
Semua ini kami lalukan untuk mempersiapkan masa depan yang baik, kami ingin melihat masa depan Indonesia yang lebih baik, dan mimpi Indonesia Emas 2045 akan kami bawa dari ujung timur Indonesia, Papua, ungkap Steve Mara.
