Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurrahman berencana melakukan kurasi pelaku UMKM yang ingin bergabung dalam program 3 juta rumah per tahun.
Beberapa aspek yang akan diperhatikan dalam proses kurasi tersebut adalah kualitas manajemen, manajemen keuangan, dan kompetensi teknis. Proses kurasi ini juga akan melibatkan Kementerian Perumahan.
“Tentu perlu ada pengawasan terkait kualitas dan kemampuan manajemen UMKM yang bergabung,” kata Maman.
Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pelaku UMKM yang lolos tahap kurasi dari aspek pembiayaan hingga peningkatan kualitas manajemen operasi dan keuangan.
“Kurasi kami akan menyesuaikan dengan yang dibutuhkan Kementerian Perumahan,” ujarnya. Sebelumnya, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moriza mengatakan konstruksi dan bahan bangunan untuk pembangunan perumahan di desa nantinya diserahkan pada pelaku UMKM setempat.
“Pendanaan kontraktor dan pemasok bahan bangunan akan didapatkan dari kerja sama dengan bank milik negara melalui program kredit usaha rakyat (KUR),” katanya.
PT Bank Tabungan Negara Tbk akan membantu persiapan pembangunan rumah tersebut. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 16 triliun hingga Rp 18 triliun untuk program rumah gratis bagi masyarakat miskin di pedesaan.
Direktur Jenderal Perumahan Pedesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman Imran optimistis jumlah rumah di pedesaan yang dapat dibangun pada kuartal pertama tahun ini mencapai 500 ribu unit.
“Karena itu, kami mencoba merekonstruksi peta jalan bagaimana caranya menggunakan semua lini sumber daya dan semua kekuatan,” kata Imran beberapa waktu lalu.