Pemerintah pusat masih melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis. Rencananya, kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini, dilaksanakan awal tahun depan.
Anggota Komisi II DPRD NTB H Abdul Rauf berharap pemerintah daerah (pemda) bisa memanfaatkan momentum ini, untuk peningkatan kapasitas dan produksi pelaku usaha pangan lokal.
”Sebab tidak semua bahan pangan yang dibutuhkan di program ini bisa terpenuhi di dalam daerah, misalnya susu, telur ayam atau bahan bumbu tertentu seperti bawang putih,” tegasnya.
Ia mengatakan, khusus untuk telur, mestinya bisa dioptimalkan pengusaha lokal.
Sebab selama ini, telur yang dikonsumsi masyarakat NTB banyak didatangkan dari Bali karena persediaan di dalam daerah masih terbatas.
”Kita sadari telur banyak disuplai oleh Bali yang terdekat ya,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Kondisi ini seharusnya menjadi peluang bagi pemda, berpikir untuk menggagas kebijakan yang mendorong pengusaha-pengusaha lokal untuk tumbuh.
“Karena potensi ekonomi kita di sektor budi daya telur ini bisa eksis karena ada pasar yang pasti,” jelasnya.
Sementara itu, untuk produk susu kata Rauf, NTB memang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri, lantaran masih sangat bergantung dengan produk dari luar daerah.
Terlebih di Bumi Gora, tidak terbentuk ekosistem sapi perah yang mendukung suplai konsumsi susu bagi masyarakat.
Sedangkan untuk buah-buahan, pihaknya menyarankan agar penyedia layanan program Makan Bergizi Gratis ini, menggunakan komoditas lokal yang banyak tersedia di petani.
”Berharap nanti memperhatikan ketersediaan dan menyerap produk lokal untuk kebutuhan. Program ini harus dijawab dengan adanya pengusaha-pengusaha yang bisa menyiapkan kebutuhan pokok, seperti telur ini,” katanya.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan pasar untuk pelaku usaha pangan lokal melalui program makan bergizi gratis ini.
Apabila pasar mereka sudah pasti, maka UMKM akan bergerak dengan sendirinya.
Jika mereka ada kendala dengan aspek permodalan, maka akses pembiayaan di perbankan untuk mereka diharapkan bisa difasilitasi.
“Nanti kami komunikasikan dengan pemda, jika ada komitmen seperti itu saya pikir para pengusaha akan mengambil peluang ini. Yang penting ada kepastian mengambil. Jangan dibiarkan tarung bebas,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi mengaku untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis ini, paling utama, kebutuhan komoditas pangan seperti daging sapi, telur dan susu, agar semuanya bisa tersedia di dalam daerah.
Untuk persediaan daging, pihaknya tidak akan pernah khawatir.
Sebab Bumi Gora saat ini dan kedepannya dalam status swasembada daging sapi.
Sementara persediaan mengkhawatirkan ada di komoditas telur dan susu.