Gunung Lewotobi Laki-laki meletus 128 kali sejak pukul 18.00-24.00 Wita, Selasa (16/1/2024). Meningkatnya aktivitas gunung api di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mengakibatkan penduduk di lima desa harus mengungsi.
Kepala Balai Pengamatan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Nusa Tenggara, Arios Ghele Raja, mengatakan lima desa terimbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Lima desa itu adalah Desa Dulipali, Nobo, Nurri, Nawakote, dan Klantalo. “Semua (desa) rata-rata sudah kosong,” tuturnya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef, mengatakan sejak pukul 00.00-06.00 Wita, gunung api tersebut meletus sebanyak 28 kali dengan tinggi asap mencapai 500 meter. Adapun, Gunung Lewotobi Laki-laki kini berstatus level IV atau awas.
Lava Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman melanjutkan, mengalir sejauh 3 kilometer ke arah utara dan timur laut. “Terdengar gemuruh lemah sampai sedang,” ungkapnya.
Herman mengingatkan warga setempat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi laki-Laki. Penduduk juga harus mewaspadai banjir lahar dingin saat hujan lebat.
Sebelumnya, banjir lahar dingin menerjang lahan pertanian warga di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki. Akibatnya, puluhan warga di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, terancam gagal panen.
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, mengatakan masing-masing warga memiliki sekitar 4 hektare lahan pertanian. Lahan yang ditanami jagung, padi, dan mete, itu rusak akibat banjir lahar dingin yang membawa material batu dan pasir.
“Saat ini kami data ada sekitar 20 warga terdampak,” ujar Petrus.