Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memastikan Koperasi Desa Merah Putih bakal memutus mata rantai distribusi barang yang biasanya dilakukan lewat tengkulak.
Menurut Budi, nantinya KopDes Merah Putih yang ditargetkan menjadi penampung langsung hasil petani di desa sehingga tak ada ruang lagi bagi tengkulak untuk masuk.
“Koperasi Desa Merah Putih ini untuk menampung, jadi offtaker hasil panen (petani),” ujar Budi saat peluncuran website resmi KopDes Merah Putih di Kantornya, Senin (21/4).
Selain itu, KopDes Merah Putih memiliki unit simpan pinjam yang selama ini menjadi keunggulan dari tengkulak. Artinya, pemerintah memastikan pembangun KopDes Merah Putih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mendorong perekonomian daerah.
“Saya juga mengimbau kepada semua Desa di seluruh Indonesia untuk menjadikan ini amanat dan menjalankan amanat sebaik-baiknya,” jelasnya.
Budi hari ini juga resmi meluncurkan platform kopdesmerahputih.kop.id yang merupakan situs resmi pendaftaran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Situs ini menjadi sumber data tunggal yang akan digunakan untuk pengawasan KopDes Merah Putih.
“Satgas Kopdes Merah Putih sudah bersepakat bahwa website ini menjadi dashboard nasional sebagai sumber data tunggal program tersebut,” imbuhnya.
Dashboard nasional ini bertujuan untuk merekap, serta memantau proses pembentukan Kopdes Merah Putih, mulai dari sosialisasi, musyawarah desa khusus, rapat anggota, hingga koperasi berdiri.
Ia memastikan bahwa perkembangan data-data yang terhimpun dalam website tersebut, akan disajikan secara realtime dan bisa dipantau oleh seluruh pihak.
Ke depan, dari data yang ada, akan dikembangkan menjadi Kop-Hub, atau Omnichannel Marketplace.
“Fungsinya, untuk memantau rantai pasok produk-produk desa, serta memonitoring kesehatan Kopdes,” pungkasnya.
