Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa peran dunia usaha penting untuk membantu Usaha mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas.
“Penting diingat kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci optimalisasi pemberdayaan UMKM,” kata Airlangga pada acara Sampoerna Retail Community (SRC) untuk Indonesia di Jakarta, Rabu.
Menurut Airlangga, adanya dukungan dari dunia usaha diharapkan membantu UMKM terutama bagi warung dan toko kelontong yang saat ini jumlahnya mencapai 3,57 juta unit agar tumbuh dan berkembang menjadi ritel modern yang besar.
Airlangga menambahkan pemerintah memberi dukungan membantu UMKM melalui adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya tentang perlindungan pemberdayaan koperasi, usaha kecil, mikro, dan menengah.
Selain itu pemerintah juga terus mendorong pengembangan UMKM dengan berbagai program seperti akses pembiayaan, digitalisasi dan kemitraan UMKM serta memperluas akses pasarnya.
“Ini sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat dan juga kontribusi bagi digitalisasi UMKM,” kata Airlangga.
Airlangga juga mengapresiasi kontribusi SRC terhadap digitalisasi UMKM, sistem keuangan yang inklusif, serta mendorong penggunaan pembayaran non tunai di toko kelontong binaan SRC.
Dia berharap kontribusi SRC bagi perekonomian nasional menjadi dorongan kuat bagi dunia usaha untuk membantu kerjasama dengan UMKM.
Dalam penjelasannya Airlangga mengatakan berdasarkan data Kementerian Koperasi sebanyak 65,5
juta UMKM berkontribusi terhadap 99 persen unit usaha di Indonesia.
Selain itu, UMKM memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau Rp9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja
nasional.
“Toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas,” kata Airlangga.