Home Papua Tuduhan Pengkhianatan Terhadap Mathius Fakhiri: Kepentingan Politik di Balik Kesuksesan Papua di...

Tuduhan Pengkhianatan Terhadap Mathius Fakhiri: Kepentingan Politik di Balik Kesuksesan Papua di Kepolisian

0

Setelah Berjuang Mengirim ribuan orang asal Papua jadi Polisi, Mathius Fakhiri Malah di Panggil Yudas Iskariot Karena Kepentingan Sekelompok Orang Yang Ingin Menang Politik.

Mathius D. Fakhiri adalah mantan Kapolda Papua yang baru saja menerima bintang 3 dari Kapolri.

Selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Mathius banyak mencetak catatan baik, terutama didalam melaksanakan kebijakan Afirmasi bagi orang Papua.

Semenjak tahun 2021 Mathius berhasil mendorong kebijakan Afirmasi dan disetujui oleh Mabes Polri untuk penerimaan anggota Polisi.

Pada tahun 2021 Mathius berhasil mendorong 2000 kuota untuk bintara Polri dan kemudian memasuki tahun 2024 kuota khusus untuk Papua bertambah menjadi 10.000 kuota, yang kemudian dibagi 2000 kursi per tahunnya sampai dengan tahun 2028 nanti.

Semester pertama tahun 2024, Mathius berhasil mengirimkan 2000 calon anggota Polisi dan 1.333 dari total 2000 orang tersebut adalah orang asli Papua.

Hal itu mendapatkan pujian dari berbagai kalangan orang Papua, pasalnya penerimaan tersebut menjadi salah satu yang terbanyak di Papua karena selama ini ada banyak penerimaan tetapi kuota untuk orang Papua tidak sebanyak itu.

Keberanian Mathius Fakhiri menerapkan kebijakan afirmasi tersebut adalah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda serta menolong masyarakat Papua untuk memperbaiki ekonomi keluarga.

Berkat kerja-kerja yang baik dalam menolong orang Papua dan keberhasilan menerapkan kebijakan yang tepat sasaran, saat ini Mathius didukung oleh 15 partai politik dan berbagai kalangan untuk maju sebagai calon Gubernur Papua, agar memiliki kewenangan lebih untuk menolong orang Papua.

Disisi lain, disaat Mathius berhasil mengirim anak Papua dari suku Tabi, Saireri, dan suku-suku besar lainnya di Papua untuk melanjutkan karir mereka sebagai kepolisian, Mathius malah mendapatkan ejekan dan hinaan dari sekelompok orang tertentu karena kepentingan politik kelompok tersebut.

Juru Bicara Mathius Fakhiri-Aryoko Rumaropen, Steve Mara, menyampaikan didalam beberapa grup sosial media ada sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai loyalis kelompok politik tertentu yang kemudian menggunakan kata-kata kasar untuk menyudutkan Mathius Fakhiri.

Salah satunya adalah Mathius Fakhiri dipanggil dengan sebutan Yudas Iskariot dan Penghianat karena Mathius adalah orang Papua yang tidak beragama Kristen.

Lanjut Steve, kata-kata tersebut terkesan kasar dan penuh kebencian kepada Mathius Fakhiri, namun MDF beberapa kali terlihat tetap tersenyum setelah membaca kata-kata tersebut, sembari berkata: tidak apa-apa, kita berbuat baik saja untuk Papua, membangun Papua bukan saja tugas kita, tapi itu adalah tanggung jawab kita.

Steve juga mengajukan pertanyaan, apakah orang Papua yang tidak beragama Kristen adalah Penjahat? Sehingga kelompok tersebut begitu tega menghakimi orang sebaik dan setulus Mathius Fakhiri.

Jubir MARI-YO berharap semua kalangan dan kelompok kepentingan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan tidak menggunakan ISU SARA, apalagi menyerang pribadi seseorang.

Kita ingin ciptakan Pilkada damai tanpa konflik kepentingan, Papua adalah tanah damai, dan Papua adalah rumah kita bersama.

No comments

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version