“Ketua Melanesian Youth Diplomacy Forum (MYDIF) Steve Mara menyampaikan terima kasih kepada Direktur general Melanesian Spearhead Group (MSG) Mr. Leonard Louma dan Penasehat Eksekutif MSG Christoper Nisbert atas kunjungan mereka ke tanah Papua”.
Kunjungan yang dilaksanakan tanggal pada Juni 2024 ini dapat menjadi bukti kepada MSG tentang apa yang disampaikan oleh MYDIF pada saat melakukan kunjungan ke Vanuatu pada tahun 2023 lalu.
Steve menjelaskan bahwa pada saat bertemu dengan Direktur General MSG Mr. Leonard Louma pada bulan Juli 2023 lalu di Port Vila Vanutu, kami sampaikan bahwa saat ini pembangunan di daerah Papua terus mengalami kemajuan semenjak adanya percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui pemberian dana otonomi khusus yang besar kepada Papua.
Pembangunan yang dilakukan, bukan hanya pembangunan secara infrastruktur saja melainkan pembangunan juga menyentuh pengembangan sumber daya manusia secara langsung untuk menciptakan bibit unggul Papua yang suatu saat akan siap menjadi pemimpin di Indonesia.
Steve juga menjelaskan bahwa dalam pertemuaannya sebelumnya dengan Direktur General MSG di tahun 2023, Steve bersama organisasinya berkomitmen untuk memajukan generasi muda Melanesia melalui organisasinya MYDIF.
“Organisasi MYDIF didirikan untuk menyentuh pengembangan sumber daya anak muda Papua diwilayah pasifik, saya yakin setiap negara diwilayah pasifik pasti punya visi untuk pengembangan generasi muda, namun jika itu kita lakukan secara bersama-sama pasti memiliki hasil yang lebih besar, lagi pula kami dari Indonesia khususnya Papua, Maluku, dan NTT memiliki jumlah anak muda Melanesia terbanyak jika dibandingkan dengan negara-negara diwilayah pasifik, sehingga sudah selayaknya kami membuka diri untuk belajar bersama pemuda Melanesia lainnya” ujar steve.
Kunjungan yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Mr. Leonard Louma dan Penasehat Eksekutif MSG Christoper Nisbert, dapat menjadi bukti menjawab banyaknya informasi palsu yang selama ini digunakan kelompok tertentu diwilayah pasifik menggiring opini dan memuluskan kepentingan politik mereka.
MSG dapat melihat bagaimana pembangunan yang dilakukan selama ini di Papua kini dapat membawa perubahan signifikan bagi kemajuan orang Papua. Pembangunan Jalan dan Jembatan yang memudahkan masyarakat Papua untuk mobilisasi, bepergian dari satu tempat ketempat lainnya untuk berdagang dan memperbaiki ekonomi masyarakat.
Pembangunan Bandara dan Pelabuhan juga menolong banyak masyarakat untuk menjangkau wilayah perkotaan dan pemerintah untuk menjangkau wilayah terpencil.
Selain itu, pembangunan Gedung pemerintah, penyediaan pelayanan terpadu kepada masyarakat, pemberian bantuan langsung tunai, pengobatan gratis dirumah sakit, sekolah dari SD sampai SMA gratis disekolah negeri, serta pemekaran provinsi untuk memperpendek rentan kendali pemerintah dengan masyarakatnya, pembangunan pasar, Gedung sekolah, Rumah sakit, serta fasilitas umum lainnya yang dapat menunjang kemajuan orang Papua.
Jadi jika selama ini MSG mendengar informasi yang dilaporkan kepada kantor MSG tentang kondisi Papua yang tidak dibangun dan terbelakang, saya pikir perwakilan MSG yang datang ke Papua dapat mengklarifikasi langsung kepada negera-negara sahabat diwilayah pasifik bahwa Indonesia fokus membangun Papua, dan yang terlibat langsung untuk membangun Papua bukan masyarakat dari Indonesia barat, melainkan orang Papua sendiri yang menjadi Pemimpin seperti Gubernur, Walikota, dan Bupati, Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim yang berperan langsung membangun Papua.
Selanjutnya, MSG juga perlu ketahui bahwa saat ini di Papua memang benar ada kelompok bersenjata anti pemerintah yang menuntut kemerdakaan namun seringkali menggunakan kekuatan bersenjata untuk meneror masyarakat sipil, pemerintah, dan TNI Polri.
Kelompok ini tidak segan-segan untuk membunuh warga sipil, petugas medis, guru, anak sekolah, pendeta, supir taksi, tukang ojek, pekerja swasta seperti buruh kasar bangunan dan pekerja pembangunan jalan trans di Papua. Setelah membunuh, mereka akan menggunakan alasan bahwa yang mereka bunuh adalah anggota Intelijen, TNI dan Polri, pada kenyataanya, korban adalah warga sipil tidak bersalah.
Orang Papua sendiri juga menjadi korban dari kejahatan kelompok bersenjata tersebut, bahkan saudara kita seorang pilot dari New Zealand Philip Marthin sampai saat ini masih di culik oleh kelompok bersenjata tersebut, dengan keadaan pilot yang semakin hari semakin memburuk.
Kehadiran kelompok tersebut membuat masyarakat takut, beberapa daerah di Papua bahkan masyarakatnya harus mengungsi karena teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.
Hal ini dapat menjadi catatan MSG kedepan untuk mempertimbangkan berbagai kelompok yang mengatasnamakan masyarakat Papua di Fora Internasional di wilayah pasifik, tegas Steve Mara.
Kehadiran Direktur General MSG dan Penasehat Eksekutif MSG membawa pesan positif dan turut menyampaikan bahwa terlihat Papua dalam keadaan stabil dan kondusif, aktifitas ekonomi dan sosial masyarakat juga berjalan dengan baik dan normal.