Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan memastikan program pemberian makan bergizi atau Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menyerap banyak tenaga kerja orang asli Papua (OAP).
Terdapat dua dapur MBG di Kabupaten Jayawijaya yang setiap dapurnya bisa menyediakan makan 3.500 porsi dengan jumlah tenaga kerjanya kurang lebih 47 orang.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib di Wamena, Rabu mengatakan program ini salah satu solusi bagaimana pemuda-pemudi di daerah ini bisa bekerja.
“Selain manfaatnya untuk pemenuhan gizi generasi muda Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya, tetapi juga anak-anak kita, adik-adik kita bisa bekerja sekalian memperoleh pengalaman,” katanya.
Menurut Bupati Atenius, selain para pemuda-pemudi, para kaum ibu yang tergabung dalam organisasi perempuan dan Gereja pun bisa memperoleh pekerjaan dengan terlibat dalam dapur-dapur pemberian makan bergizi.
“Sejak awal program ini mau diluncurkan di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya maka kami telah menyarankan untuk pemuda dan mama-mama di sini harus dilibatkan secara utuh,” ujarnya.
Dia menjelaskan baru dua dapur di satu Distrik Wamena yang meluncurkan pemberian makan bergizi. Bayangkan kalau 40 distrik di Jayawijaya semua berjalan maka tenaga kerja yang terserap pun banyak.
“Tenaga kerja dari pemuda dan mama-mama Gereja dan organisasi perempuan di Jayawijaya maka kesejahteraan bagi mereka akan terwujud karena mereka telah memiliki penghasilan sendiri,” katanya.
Dia menambahkan oleh sebab itu program yang menjadi gagasan Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sangat baik dijalankan di seluruh Indonesia khususnya Tanah Papua.
“Sejak awal kami telah meminta masyarakat Jayawijaya untuk mendukung penuh program pemberian makan bergizi, karena program ini bukan hanya untuk pelajar tetapi untuk perkembangan gizi ibu hamil dan ibu menyusui,” ujarnya.
