Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai dapat mendorong stimulan ekonomi domestik. Karenanya, program yang diusung Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto itu perlu melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Demikian disampaikan Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto dalam Diskusi Publik Indef di Jakarta.
“Kalau desain lembaganya bagus, ini bisa jadi stimulan di permintaan ekonomi domestik,” katanya.
“Pastikan pelaku UMKM terlibat, walaupun anggaran hanya Rp71 triliun,” ucap Eko. Ia mengingatkan, bahwa rancangan lembaga program makan bergizi gratis tidak boleh hanya berorientasi target.
Tetapi, menurutnya, harus melibatkan pelaku ekonomi lokal, terutama dalam eksekusinya. “Jangan makan bergizi tapi susu atau produk banyak impor, nanti jebol current account transaksi berjalan,” ujarnya.
Direktur Kolaborasi Internasional Indef Imaduddin Abdullah juga menyoroti pentingnya program makan siang gratis tidak menggunakan produk-produk impor. Ia mengingatkan sasaran program makan bergizi gratis merupakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar produktivitas bisa meningkat.
Hasil tersebut baru bisa dirasakan 10 hingga 20 tahun mendatang. Sehingga pembiayaan perlu diperhitungkan dengan matang hingga jangka panjang.
“Jangan sampai UMKM tidak terlibat dalam kegiatan besar. Persiapan program yang baik dilakukan bertahap, pilot project bisa diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia,” katanya.