Program 3 juta rumah yang menjadi salah satu janji Presiden Prabowo Subianto dapat dimanfaatkan untuk merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir. Analis komunikasi politik, Hendri Satrio mengatakan, langkah ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir yang berulang kali melanda sejumlah wilayah.
Sosok yang akrab disapa Hensat itu menyoroti keberadaan perumahan yang kerap menjadi langganan banjir. Ia mempertanyakan proses pemberian izin pembangunan di kawasan tersebut.
“Harusnya ada telaah ulang soal izin-izin itu. Perlu audit menyeluruh, kenapa ada perumahan yang dibangun di jalur rawan banjir, misalnya di area yang terdampak jika tanggul jebol. Akibatnya, banyak korban jiwa dan kerugian setiap kali banjir terjadi,” ujar Hensat.
Dia mengusulkan agar program 3 juta rumah yang digagas pemerintahan Prabowo tidak hanya fokus pada penyediaan hunian baru, tetapi juga digunakan untuk merelokasi warga yang tinggal di zona bahaya banjir.
“Setelah warga dapat rumah baru, kawasan lama yang rawan banjir itu dibongkar saja. Jadikan danau, misalnya Danau Galaksi atau Danau Nusa Indah,” usul Hensat.
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu berharap usulan ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan tata ruang dan penanggulangan bencana.