PT Pupuk Indonesia (Persero) diminta untuk menjamin pasokan pupuk, baik subsidi maupun non-subsidi guna mendukung target pemerintahan Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.
“Diminta untuk menjamin ketersediaan pupuk, mendukung seluruh upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.
Ia menuturkan, Pupuk Indonesia menjamin kesiapan dari sisi produksi dan distribusi. Bahkan, untuk mendukung penyaluran pupuk subsidi yang tepat sasaran, perusahaan pun menerapkan digitalisasi.
“Pupuk subsidinya tentu kami salurkan sesuai dengan aturan. Kemudian juga nanti ada program-program perluasan, kita juga akan dukung,” kata dia.
“Kami dari sisi produksi siap, sisi distribusi siap, digitalisasi siap. Ini sedang koordinasi antar banyak kementerian,” imbuh Rahmad.
Diplomasi di Tengah Perang Pengembangan AI Artikel Kompas.id Ia menjelaskan, Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi 14,5 juta ton per tahun yang mencakup pupuk urea dan NPK.
Sebanyak 9,5 juta ton di antaranya merupakan porsi untuk pupuk subsidi.
Rahmad pun memastikan, sebagai perusahaan pelat merah, Pupuk Indonesia akan mendukung program pemerintah untuk ketahanan pangan.
“Apapun yang dibutuhkan pemerintah untuk swasembada pangan, kita siap mendukung,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan dalam kurun empat sampai lima tahun ke depan, Indonesia bisa mencapai swasembada pangan.
Saya sudah mempelajari dengan pakar yang membatu saya. Saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita mencapai swasembada pangan,” ujarnya saat menyampaikan pidato perdana sebagai Presiden RI di Gedung MPR RI.
Menurut dia, swasembada pangan mutlak diperlukan agar Indonesia tidak lagi bergantung impor dari negara lain. Sebab, jika dalam kondisi genting, tidak akan ada negara yang mau menyuplai pangannya kepada negara lain.
“Karena itu, tidak ada jalan lain. Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan,” kata Prabowo.
