Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) baru merupakan langkah besar dalam sejarah Indonesia. Menurut Fithra Faisal Hastiadi, PhD, seorang ekonom senior di Samuel Sekuritas dan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, perubahan ini memiliki beberapa dampak penting bagi Jakarta, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka pendek, Fithra Faisal menilai bahwa dampak dari pemindahan ibu kota ini tidak akan terlalu signifikan bagi Jakarta. Ketakutan utama di kalangan pelaku ekonomi di Jakarta adalah potensi kehilangan pusat ekonomi karena status ibu kota yang beralih. Namun, Fithra Faisal meyakinkan bahwa Jakarta masih akan mempertahankan posisinya sebagai pusat bisnis utama di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh infrastruktur yang sudah sangat memadai dan mapan di Jakarta, sehingga kota ini akan tetap berfungsi sebagai pusat bisnis yang dominan.
Perubahan yang mungkin terjadi lebih bersifat administratif. Penyesuaian administrasi bisa terjadi, tetapi dampaknya tidak akan langsung terasa secara signifikan terhadap ekonomi Jakarta.
Ke depan, tantangan yang lebih besar adalah bagaimana mempertahankan relevansi Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi setelah ibu kota pindah. Meskipun ibu kota negara bukan lagi di Jakarta, Fithra Faisal percaya bahwa Jakarta memiliki potensi untuk tetap menjadi kota bisnis utama, mirip dengan kota-kota global lainnya seperti New York, Los Angeles, Melbourne, dan Sydney. Kota-kota ini tidak lagi menjadi ibu kota negara mereka, tetapi tetap dikenal sebagai pusat bisnis dan ekonomi yang penting.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan relevansi Jakarta, perlu ada upaya untuk membangun dan memperkuat pusat-pusat bisnis dan ekonomi di Jakarta. Pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi untuk memastikan bahwa Jakarta tetap menarik bagi investor dan pelaku bisnis. Pengembangan infrastruktur, kebijakan yang mendukung pertumbuhan bisnis, serta promosi Jakarta sebagai pusat bisnis internasional adalah beberapa langkah yang bisa diambil.
Secara keseluruhan, meskipun pemindahan ibu kota negara ke IKN akan membawa perubahan, Jakarta masih memiliki kekuatan untuk tetap menjadi pusat bisnis utama di Indonesia. Fithra Faisal Hastiadi menekankan bahwa tidak perlu ada ketakutan berlebihan bahwa Jakarta akan kehilangan posisinya. Dengan infrastruktur yang sudah mapan dan upaya yang terus dilakukan untuk mempertahankan relevansinya, Jakarta akan tetap menjadi pusat perbincangan dan bisnis yang penting di masa depan.