Pengaruh Politik AS Relatif Terbatas: Rupiah Stabil, Pasar Masih Positif

Date:

Fithra Faisal, senior ekonom dari Samuel Sekuritas, kembali hadir untuk membahas peristiwa ekonomi dan politik seminggu terakhir serta prediksi untuk seminggu ke depan.

Pertama-tama, ia membahas politik Amerika Serikat. Berdasarkan perkembangan terkini, Donald Trump kemungkinan besar akan terpilih kembali sebagai Presiden. Kecenderungan Trump yang memicu inflasi membuat The Fed menahan suku bunga di level yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Beberapa indikasi terlihat dari pernyataan pejabat The Fed dan kenaikan U.S. 10-Year Bond dari 4,1% ke 4,3%, menandakan bahwa The Fed cenderung lebih hawkish. Namun, belajar dari preseden tahun 2016-2017 saat Trump terpilih, kebijakan “America First” cenderung memicu ekspor dengan melemahkan US dollar untuk membuat ekspor lebih kompetitif. Ini bisa menjadi berita bagus untuk Rupiah jika dimanfaatkan dengan baik.

Selanjutnya, ia menyoroti fondasi ekonomi Indonesia. Baru-baru ini, ada pengumuman trade surplus untuk 50 kali berturut-turut dengan nilai 2,39 miliar dolar AS. Meski surplus ini lebih tipis dari konsensus yang diperkirakan 2,9 miliar dolar AS, namun tetap menunjukkan kekuatan ekonomi Indonesia. Ada tekanan pada Rupiah meskipun ada sentimen positif dari luar negeri.

Fithra Faisal juga membahas perkembangan politik di AS. Setelah insiden yang memicu kemungkinan terpilihnya kembali Trump, ada disrupsi di sisi Demokrat. Biden turun dan ada kemungkinan Kamala Harris akan maju menggantikan Trump. Namun, ia yakin Trump akan terpilih kembali karena Kamala Harris memiliki waktu yang singkat dan Demokrat kurang yakin dengan efek elektoralnya.

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 6,25%. Meskipun ada peluang untuk dinaikkan di bulan Juli, cadangan devisa yang cukup tebal sebesar 140 miliar dolar AS menjadi alasan suku bunga tetap di 6,25%. Namun, ada peluang untuk dinaikkan di bulan Agustus guna memanfaatkan momentum positif.

Kemudian, ada pelantikan tiga wakil menteri, termasuk Wakil Menteri Keuangan Bapak Thomas Jewandono. Meskipun ada konsern dari pasar, transisi yang smooth antara pemerintahan sekarang dengan yang akan datang bisa membuat pasar lebih tenang. Pasar relatif tenang dengan IHSG yang tetap positif, berada dalam rentang 7175 hingga 7450, dengan potensi penguatan di pekan-pekan mendatang.

Di pasar obligasi, perkembangan cukup baik meskipun The Fed agak hawkish. Pasar masih bullish dengan yield yang berpotensi turun dari 7,1% ke 6,9% atau bahkan 6,8%. Oleh karena itu, Samuel Sekuritas merekomendasikan koleksi obligasi dengan tenor 6 tahun, serta obligasi dengan tenor 2, 3, dan 7 tahun.

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kementan Fokus Oplah dan Cetak Sawah Baru pada 2025

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap fokus Kementerian...

Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal-Tahun Baru

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman menjelang Natal...

Menag Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, Tegaskan Toleransi Beragama dan Tebar Cinta Kasih

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengucapkan Selamat Natal 2024...

Momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Jadikan Indonesia Kiblat Kesetaraan dan Toleransi Dunia

Perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi tradisi rutin yang...