Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya keras dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hal ini agar mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Bertempat di Gedung Prambanan, Hotel Puri Asri Kota, Magelang, Jawa Tengah, Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi Serap Gabah dan Luas Tambah Tanam.
Mengundang Bulog Wilayah Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah beserta 35 Kepala Dinas Pertanian se Jawa Tengah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan produksi padi dan distribusi beras di wilayah Jawa Tengah.
Dengan rapat ini diharapkan bisa meningkatkan koordinasi antara Dinas dan Bulog untuk memastikan panen mencukupi dan langsung diserap oleh Bulog. Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman agar seluruh lini bekerja keras dan bersinergi.
“Kami minta Bulog jangan biarkan petani rugi. Bulog harus menyerap tanpa batas. Artinya gabah yang ada harus diserap sebanyak – banyaknya. Kami juga sudah koordinasi dengan BUMN agar bekerja secara cepat,” tegas Mentan Amran.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, mengatakan bahwa masing – masing wilayah untuk menyiapkan lahan tanam.
“Tolong gerakkan semua kabupaten dan kota, sisir lagi potensi yang ada, untuk bisa ditanami!” ucap Suwandi.
Ia menjelaskan jarak panen ke tanam memerlukan waktu tidak lebih dari 14 hari.
“Jangan lebih dari satu bulan, dengan cara menyiapkan sarana pendukung mekanisasi serta menyiapkan persemaian. Sehingga target yang sudah ditetapkan akan tercapai keseluruhan.” paparnya.
Hal ini pun disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan. Ia mendorong penyuluh dan petani untuk mempercepat masa tanam, agar lahan tidak mengganggur terlalu lama. Sehingga hasil panen lebih maksimal.
“Kemudian ketika selesai panen segera lakukan percepatan pertanaman dengan melakukan pengolahan tanah dan segera menanam kembali.” ajak Dedi.
Hadir pada rapat koordinasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Bambang Sudarmanto mendukung program ini dengan melakukan pendampingan di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Secara intensif, Polbangtan YOMA melakukan pendampingan perluasan area tanam. Khusus di Provinsi Jawa Tengah, kami mendampingi Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, dan Karanganyar.”papar Bambang.
Dalam kesempatan yang sama pihak Bulog, Sri Rejeki menambahkan pentingnya komunikasi antara petani dan Bulog yang dapat dijembatani oleh Dinas Pertanian. Apabila ada harga gabah di petani masih di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP), Dinas Pertanian wilayah dapat berkomunikasi dengan Bulog.
“Kami berharap bahwa bapak dan ibu dari Dinas Pertanian bisa berkoordinasi dengan kantor cabang kami secara langsung agar informasi tersampaikan.” ujar Sri Rejeki.