Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan anggaran bantuan sosial (bansos) tak kena efisiensi. Meskipun terdapat instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menghemat anggaran.
“Seperti arahan presiden, yang tidak dipotong adalah bansos,” kata Gus Ipul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025 malam.
Gus Ipul mengungkap anggaran yang berkaitan dengan program langsung untuk rakyat juga tak terdampak efisiensi. Program itu meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) sampai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Anggaran untuk program-program itu berpeluang ditambah. Sebab, hal itu merupakan komitmen Presiden Prabowo Subianto memastikan kesejahteraan masyarakat.
“Itu tidak akan dikurangi sedikitpun, bahkan ada kemungkinan jika memang diperlukan. Presiden akan menambah (anggaran) terutama yang terkait dengan hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat,” ungkap Gus Ipul.
Sementara, Kementerian Sosial (Kemensos) dipastikan tetap menerapkan efisiensi anggaran. Sejumlah anggaran yang dipotong seperti pengadaan alat tulis kantor (ATK) hingga penyelenggaraan seminar.
“Mulai dari ATK itu penghematan ATK, penghematan perjalanan dinas sudah ada semua kan itu, untuk FGD, seminar-seminar dan lain-lain yang bisa dihemat, akan kita hemat,” ujar Gus Ipul.
Efisiensi anggaran 2025 terhadap Kementerian/Lembaga itu didasarkan pada dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 tertanggal 22 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Sebanyak 17 dari 152 kementerian/lembaga termasuk DPR, tercatat lolos pemangkasan anggaran untuk efisiensi belanja negara yang sedang dilakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.