Keberadaan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) rupanya tidak hanya berdampak pada penyerapan tenaga kerja saja, tetapi juga memperkuat perekonomian di wilayah tersebut dimana pada triwulan sebelumnya pertumbuhan positif di Kaltim berhasil tumbuh sebesar 6,95%.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi dampak IKN terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim bisa naik antara 8-9 persen selama masa konstruksi dan masa operasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni mengamini bahwa IKN akan membawa tuah bagi perekonomian Kaltim. Utamanya, Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan dan Samarinda. Bisa dilihat dari agenda-agenda nasional yang digelar di Kaltim, sehingga okupansi hotel, restoran, UMKM, semua mengalami peningkatan.
Tren inilah yang menggerakkan sektor riil sehingga ekonomi Kaltim terus merangkak naik. Tak bisa dipungkiri bahwa sejak IKN mulai dibangun, dampak ekonominya luar biasa untuk bagi Kalimantan Timur.
Sri menjelaskan, baru awal pembangunan saja Kaltim sudah mendapatkan dampak yang luar biasa. Apalagi ke depan, tentunya pemerataan ekonomi benar-benar akan terjadi di Indonesia. Pihaknya juga merasa optimistis ekonomi Kaltim pada tahun ini bisa tumbuh lebih baik, seiring dengan terus berlanjutnya pembangunan IKN.
Bank Indonesia juga memprediksi, ekonomi Kaltim tahun ini kembali menguat pada rentang 4,30-5,10 persen (yoy), sejalan dengan peningkatan kinerja ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global. Selain pertambangan dan penggalian yang diprediksi tetap mencatat kinerja yang baik, pembangunan IKN juga menjadi salah satu perhitungan yang dianggap terus membawa ekonomi tetap kuat.
Dari pembangunan saja sektor konstruksi sudah tumbuh seiring dengan direkrutnya tenaga kerja serta pengembangan teknologi yang masuk ke Kalimantan Timur, sehingga mau tidak mau perputaran ekonomi bisa lebih cepat.
Pada kesempatan berbeda, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyebut, dampak pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah terasa. Terutama dari sisi ekonomi.
Kepala BI KPW Provinsi Kaltim Ricky Perdana Gozali menuturkan, survei khusus untuk menghitung dampak pembangunan IKN di Kaltim memang belum dilakukan, pihak lain juga belum melakukan, namun dampak ekonomi secara umum sudah bisa dirasakan.
Dampaknya sudah bisa dirasakan antara lain investasi pemerintah untuk pembangunan infrastruktur pendukung IKN berupa Bendungan Sepaku-Semoi di Kecamatan Sepaku. Pembangunan proyekitu melibatkan banyak tenaga kerja.
Sehingga dampak lain proyek ini antara lain kebutuhan makan, minum dan kebutuhan utama sehari-hari pun turut dirasakan warga setempat karena produk warga lokal dibeli oleh pekerja proyek IKN.
Sementara itu, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam, mengaku sudah melihat dampak ekonomi dari proses pembangunan IKN Nusantara.
Piter menuturkan, bahan konstruksi seperti batu, pasir dan semen yang dikirim dari Jawa atau Sulawesi membuat aktivitas ekonomi menjadi semakin hidup, karena ada semacam multiplier effect yang timbul akibat aktivitas perekonomian tersebut.
Selain itu, dampak ekonomi juga mulai terasa dari sektor pariwisata. Sebab sejak titk nol IKN ditetapkan, lokasi tersebut menjadi destinasi wisata baru yang marak dikunjungi oleh pelancong lokal. Aktivitas tersebut tentu saja sudah pasti melibatkan bisnis transportasi yang membawa mereka.
Piter menjelaskan, sejak pertama Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke IKN, aktivitas ini telah memunculkan pergerakan ekonomi. Ke depan, dirinya menilai bahwa pergerakan masyarakat akan lebih masif lagi sehingga banyak rentetan dampak ekonomi tercipta dari proses pembangunan IKN.
Piter mengimbuhkan, pemerintah memang tidak terlalu menggamblangkan dampak pembangunan IKN terhadap ekonomi daerah secara kuantitatif. Namun dari beberapa informasi yang Piter terima, dirinya mengklaim ada nilai-nilai tambah dan potensi ekonomi baru di titik pembangunan megaproyek tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan membawa 10 investor besar ke IKN Nusantara. Para investor akan ditawarkan peluang investasi sektor pariwisata di ibu kota baru.
Sandiaga mengatakan pembangunan di IKN Nusantara akan berfokus pada pengembangan wisata alam dan berkelanjutan sesuai dengan konsepnya sebagai kota rimba. Nantinya para investor yang tertarik akan diarahkan untuk mengembangkan keunggulan pariwisata tersebut di IKN Nusantara.
Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kaltim, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga mempersiapkan pembangunan dermaga wisata yang berada di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Direktur Jenderal perhubungan laut Kemenhub, Arif Toha menuturkan, pembangunan dermaga dilakukan sebagai pendukung kapal-kapal wisata bagi wisatawan yang akan berkunjung ke IKN.
Dengan banyaknya pergerakan ekonomi yang ada di Kalimantan Timur, hal tersebut menunjukkan bhahwa Pembangunan IKN Nusantara rupanya berdampak pada menguatnya ekonomi di Kalimantan Timur, hal tersebut tentu menjadi kabar baik sekaligus wujud komitmen pemerintah untuk membangun secara Indonesi