Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengklaim mayoritas buruh di Indonesia mendukung setiap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tak tanggung-tanggung, ia menyebut, dukungan itu hingga 95% jumlah buruh di Indonesia.
“Kami percaya, kami mendukung kebijakan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Jadi buruh-buruh Indonesia secara mayoritas, saya boleh klaim 95% buruh Indonesia dengan perayaan May Day 2025 ini adalah bentuk dukungan,” jelasnya, di Gedung Joang 45, Jakarta, Senin (28/5).
Kepercayaan itu, menurutnya, muncul karena kebijakan kenaikan upah minimum 2025 sebesar 6,5%. Kemudian, kebijakan lain yang dinilai baik terhadap buruh adalah rencana dibentuknya Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) untuk mengantisipasi dampak tarif impor ke Amerika Serikat (AS) yang dikeluarkan Presiden Donald Trump.
“Selain itu, juga rencana ketersediaan tiga juta rumah secara gratis ataupun subsidi murah. Benar-benar murah, bukan hanya basa-basi, yang bagi buruh itu adalah sesuatu yang menunjukkan keberpihakan Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada buruh,” katanya.
Kebijakan lain yang menurutnya baik adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Said Iqbal mengatakan, MBG saat ini memang masih ada masalah, tapi hal itu bisa diperbaiki.
Kehadiran Prabowo pada Hari Buruh atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas) pada 1 Mei 2025 nanti, ia katakan menggambarkan Prabowo mau mendengar aspirasi buruh.
Oleh karena itu, kata Said Iqbal, 95% kaum buruh mendukung Prabowo. “Tentu 5% lainnya kami tidak bisa menyatakan sikap, karena mereka punya sikap sendiri,” tambahnya.
Dia mengatakan, peringatan Hari Buruh 2025 menandai bentuk dukungan buruh terhadap pemerintahan Prabowo.
Selain itu, lanjut Iqbal, Hari Buruh 2025 juga sebagai bentuk kebersamaan dan harapan buruh dengan Prabowo.
