Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia membawa misi kemanusiaan dan misi persaudaraan. Ia pun menyebut Indonesia siap memyambut pemimpin umat Katolik dunia itu sejak 2020.
“Tetapi karena Covid-19 pada waktu itu juga September direncanakan, lalu batal,” kata Antonius dilansir Antara, 31 Agustus 2024.
Antonius berharap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia. Terlebih, sejumlah pemimpin Islam di Indonesia juga sudah banyak diundang dan menjadi pembicara dalam acara-acara yang digelar oleh Vatikan.
“Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” kata Suharyo.
Menurut Suharyo, kunjungan Fransiskus juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan. Ia pun menyinggung soal toleransi umat Katolik dan Islam di Indonesia. Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdiri berdampingan, menurut dia, adalah simbol kehidupan harmonis di Indonesia.
Dalam kunjungan Paus Fransiskus mendatang, ada sekitar 60 uskup yang akan menyambutnya, termasuk seorang uskup dari Australia dan 10 uskup dari negara-negara Asia.
Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus, Ignasius Jonan, mengimbau masyarakat yang tidak memiliki tiket atau undangan untuk menyaksikan siaran langsung misa yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) dari gereja masing-masing atau televisi di rumah.
“Kalau datang, kalau nggak punya tiket, pasti nggak bisa masuk; Itu non-exception(tanpa terkecuali), siapa pun,” kata Jonan.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September mendatang. Selanjutnya, Ia akan mengikuti berbagai kegiatan, termasuk bertemu Presiden Joko Widodo, KWI dan melakukan misa akbar.
Presiden Jokowi sendiri menyampaikan persiapan penyambutan kedatangan Paus terus berjalan. “Insya Allah nanti semuanya berjalan dengan baik. Karena beliau akan berkunjung ke beberapa tempat dan juga akan mengadakan misa di Gelora Bung Karno yang akan dihadiri oleh umat Katolik Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ini tidak hanya sekadar lawatan religius, tetapi juga membawa misi penting terkait isu-isu global. Jokowi menegaskan bahwa perdamaian akan menjadi topik utama dalam pembicaraannya dengan Paus Fransiskus, terutama terkait konflik yang saat ini masih berlangsung di berbagai belahan dunia.
“Ya, yang berkaitan utamanya, yang berkaitan dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik kecil lainnya yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan,” kata Jokowi.