Selama satu dekade kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperkuat industri pertahanan Indonesia. Sejak awal menjabat, Jokowi telah menekankan pentingnya kemandirian dalam sektor pertahanan sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor alutsista (alat utama sistem persenjataan). Dengan mengedepankan visi “Membangun Indonesia dari Pinggiran” serta mewujudkan kedaulatan negara di berbagai sektor, Jokowi mendorong percepatan pembangunan industri pertahanan dalam negeri yang mampu bersaing di kancah internasional. Ini tercermin dalam berbagai kebijakan dan proyek besar, termasuk investasi signifikan dalam Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia.
Salah satu langkah konkret Jokowi adalah menguatkan kerjasama dengan negara-negara maju untuk alih teknologi, seperti dengan Korea Selatan dalam pengembangan jet tempur KFX/IFX. Kerjasama ini diharapkan dapat memacu kemampuan dalam memproduksi alutsista secara mandiri, sekaligus meningkatkan daya saing industri pertahanan Indonesia di pasar global. Selain itu, pengembangan kapal perang, tank, dan drone buatan lokal juga semakin mendapat perhatian, sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas produk dalam negeri. Kebijakan ini bukan hanya untuk memperkuat pertahanan nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia di sektor ini.
Selama masa kepemimpinannya, Jokowi juga memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk mempercepat inovasi dalam teknologi pertahanan. Program pengembangan riset dan inovasi di sektor ini terus diperkuat, terutama dengan mendukung Universitas Pertahanan (Unhan) sebagai pusat riset dan pendidikan teknologi militer. Hal ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak hanya fokus pada pengadaan alutsista, tetapi juga membangun ekosistem jangka panjang yang berkelanjutan, termasuk pelatihan dan pendidikan untuk mencetak talenta-talenta unggul di bidang teknologi pertahanan.
Keseriusan Jokowi dalam mengembangkan industri pertahanan nasional selama satu dekade ini menjadi fondasi penting bagi kemandirian Indonesia di bidang pertahanan. Di masa mendatang, diharapkan Indonesia dapat semakin mandiri dalam memproduksi alutsista, sekaligus memperkuat posisi sebagai negara dengan industri pertahanan yang kuat di Asia. Langkah-langkah yang telah diambil Jokowi tidak hanya memperkuat kedaulatan negara, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri pertahanan global.