Pada zaman yang semakin global dan terhubung ini, isu radikalisme agama telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia. Munculnya kelompok-kelompok radikal yang menggunakan agama sebagai katalisator untuk mencapai tujuan mereka telah menghasilkan perpecahan dan ketegangan di banyak komunitas.
Ken Setiawan, seorang tokoh yang telah mengalami perjalanan dari radikalisme ke moderat dan juga Pendiri NII Crisis Center, menceritakan pengalaman pribadinya yang menginspirasi. Banyak teman-temannya, pada suatu waktu, bertanya bagaimana dia bisa berubah dari seorang yang radikal menjadi moderat dan menerima sahabat-sahabat yang memiliki keyakinan agama yang berbeda.
Ken Setiawan menjelaskan bahwa penting untuk memahami makna ahlus sunnah Wal jamaah dalam Islam. Menurutnya, literasi yang menyatakan hanya orang Islam yang akan masuk surga adalah pemahaman yang sempit. Ia menekankan bahwa surga tidak dimonopoli oleh satu agama saja. Umat Islam sendiri mengakui dan menghormati kitab suci agama lain, serta mengimani rasul-rasul atau utusan Tuhan dalam agama-agama lain. Ini adalah tanda penghargaan terhadap kebenaran di dalam agama-agama tersebut dan pengakuan bahwa agama-agama ini juga memiliki nilai-nilai moral yang sama.
Ken Setiawan mengutip Surat Al-Baqarah ayat 62 sebagai contoh bahwa dalam Islam sendiri dinyatakan bahwa semua orang yang percaya kepada Tuhan, bahkan jika mereka beragama Yahudi, Nasrani, atau Sabi’in, berhak mendapatkan surga. Ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Islam, yang penting adalah keyakinan kepada Tuhan yang satu dan perbuatan baik.
Dalam konteks Jawa, Ken Setiawan mengungkapkan konsep “manunggaling kaulo Gusti,” yang berarti bersatu dalam Tuhan. Ini adalah pandangan yang menghargai kesatuan dalam keragaman dan keyakinan bahwa semua orang yang telah berdamai dengan diri mereka sendiri, dengan sesama, dan dengan Tuhan, dapat mencapai tingkat kesempurnaan yang tinggi.
Ken Setiawan menekankan bahwa ahlus sunnah Wal jamaah adalah mereka yang menjalankan agama dengan cinta kasih dan mengikuti aturan negara. Kelompok-kelompok yang menggunakan agama sebagai kedok untuk kekuasaan dan menentang negara sebenarnya bukanlah bagian dari kelompok ini.
Pesan yang disampaikan oleh Ken Setiawan adalah penting: kita semua harus berupaya untuk berdamai dengan orang lain, terlepas dari latar belakang agama kita. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, saling menghormati dan menjalin kerjasama antaragama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang aman dan nyaman.
Selain itu, Ken Setiawan menekankan pentingnya berpikir kritis dan menghindari pemahaman sempit dalam memahami agama. Ini adalah langkah pertama yang penting dalam mengatasi radikalisme agama dan mempromosikan perdamaian antaragama di seluruh dunia.
Dalam mengakhiri pembicaraannya, Ken Setiawan berharap agar kita semua bisa hidup berdampingan dalam keberagaman, menjalin hubungan yang harmonis, dan membangun masyarakat yang aman dan damai. Semoga pesan perdamaian ini menjadi landasan bagi kita semua dalam menjalani kehidupan yang penuh toleransi dan saling pengertian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.