Dilaporkan bahwa pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan kemajuan yang positif, khususnya terkait pembangunan infrastruktur.
Proyek-proyek tersebut antara lain pembangunan Istana Negara, kantor Presiden, dan rumah jabatan menteri.
Menurut data terbaru, progres pembangunan Istana Negara sudah mencapai 55%, kantor Presiden 73%, dan rumah jabatan menteri 78%.
Seperti yang dikutip Harianhaluan.com dari YouTube BorneoTube, diharapkan bahwa para menteri bisa segera tinggal dan bekerja di IKN pada akhir tahun ini.
Sementara itu, pembangunan 12 Tower Rusun ASN dan Polri juga sudah mencapai lebih dari 30%.
Rinciannya, Rusun ASN 1 mencapai 30,8%, Rusun ASN 4 34%, dan Rusun Polri dan BIN 30%.
Pembangunan 12 Tower Rusun ASN ini dijadwalkan selesai pada Juni hingga Juli karena pada Juli akan dimulai pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN.
Kementerian PUPR optimis bahwa pembangunan Istana Negara, lapangan upacara, kawasan istana, dan kantor presiden akan sesuai target.
Hal ini diharapkan agar bisa dimanfaatkan untuk upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus mendatang.
Di samping itu, proyek-proyek tersebut juga menjadi bagian dari rencana pemindahan ibu kota negara secara bertahap dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN, mengatakan bahwa total investasi yang masuk untuk pembangunan IKN tahap pertama mencapai 47,5 triliun.
Ini disertai dengan investasi swasta yang telah mencapai 35,9 triliun.
Saat ini, sudah ada sekitar 350 proposal lintas batas yang tengah dalam kajian untuk memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama bagi pembangunan IKN.
Pembangunan tahap pertama IKN terdiri dari beberapa vektor utama. Seperti hotel, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi, transportasi, dan area hijau.***
