Indonesia Optimistis Hadapi Perlambatan Ekonomi Global

Date:

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa Indonesia tetap perlu optimistis di tengah perlambatan ekonomi global.
 
“Kita harus tetap optimistis karena di tengah isu perlambatan ekonomi global, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya,” kata Tiko

Perekonomian global tahun ini kerap mengalami gejolak akibat berbagai faktor, seperti tensi geopolitik, pengetatan kebijakan moneter sebagai respons terhadap inflasi, hingga penyaluran kredit yang juga diperketat.

Advertisement

Akibat dari dinamika ekonomi dan geopolitik global, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar tiga persen pada 2023, sementara Bank Dunia menetapkan proyeksi pada angka 2,1 persen.

Meski dengan gejolak dalam lanskap global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 tercatat mencapai 5,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur serta stabilitas kinerja sektor pertanian dan perbankan.

Sektor prospektif

Sektor pertanian, sebagai salah satu leading sector Indonesia, mencatatkan pertumbuhan positif tiap tahun, dengan capaian pada 2022 sebesar 2,25 persen. Menurut Tiko, resiliensi sektor pertanian menunjukkan kekuatan sektor tersebut dalam menopang perekonomian Indonesia.

Oleh sebab itu, negara perlu mendorong kinerja sektor ini melalui hilirisasi industri untuk menciptakan nilai tambah (value added) dan juga value-added capture yang dapat meningkatkan nilai hasil tani dan perekonomian Indonesia secara umum. Di sisi lain, pertumbuhan sektor perbankan juga menunjukkan kinerja yang baik pada periode tersebut.

Ratio CAR

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga pada level 27,6 persen. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) brute turun ke level 2,3 persen dan pertumbuhan kredit mencapai 7,76 persen yoy. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kredit perbankan akan tetap tumbuh positif pada tahun 2024 sekitar 8 persen hingga 11 persen.
 
“Di tengah kondisi yang tidak pasti, baik di dalam negeri maupun global, penting untuk memahami bagaimana kondisi dinamika perekonomian global dan domestik sehingga kita dapat memaksimalkan peluang di tengah perlambatan global,” ujar Tiko.

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kementan Fokus Oplah dan Cetak Sawah Baru pada 2025

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap fokus Kementerian...

Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal-Tahun Baru

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman menjelang Natal...

Menag Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, Tegaskan Toleransi Beragama dan Tebar Cinta Kasih

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengucapkan Selamat Natal 2024...

Momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Jadikan Indonesia Kiblat Kesetaraan dan Toleransi Dunia

Perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi tradisi rutin yang...