Indonesia dan Denmark resmi memperpanjang dan memperluas kerja sama strategis di sektor energi. Kedua negara menandatangani Protokol Perubahan dan tiga Memorandum Saling Pengertian (MoU) baru.
Penandatanganan dilakukan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen.
Bahlil menuturkan, penandatanganan MSP ini merupakan bagian perpanjangan apa yang telah dilakukan 10 tahun yang lalu.
“Kami sangat mengapresiasi selama kurang lebih 10 tahun pemerintah Indonesia dan Denmark telah melakukan banyak hal dalam melakukan kerjasama khususnya pengembangan energi dan lebih khusus lagi energi baru dan terbarukan,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Senin (21/4).
Adapun Protokol Perubahan Ketiga memperpanjang masa berlaku Indonesia Denmark Energy Partnership Programme (INDODEPP), serta memperluas cakupan kerja sama di bidang energi bersih, energi terbarukan, dan konservasi energi.
INDUSTRI TAMBANG
Bahlil menilai, kerja sama ini penting untuk mempercepat pencapaian target transisi energi nasional. Denmark disebut sebagai salah satu negara dengan pengalaman panjang dalam pengembangan energi angin dan efisiensi energi.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen menyebut kerja sama ini merupakan contoh konkret kemitraan strategis yang berkelanjutan dan tidak sekadar respons jangka pendek terhadap isu energi global.
“Hari ini kita merayakan 10 tahun kerja sama yang erat di sektor energi, dan hal ini benar-benar dapat membuka jalan bagi kemitraan strategis komprehensif,” ungkap Rasmussen.
Selain Protokol Perubahan, tiga MoU juga diteken antara pelaku usaha sektor energi kedua negara.
MoU tersebut mencakup, pertama, MoU antara PLN Indonesia Power dan Vestas untuk studi bersama pemenuhan permintaan listrik hijau di Indonesia.
Kedua, MoU antara PLN Nusantara Power dan Vestas terkait studi potensi pengembangan proyek pembangkit listrik energi terbarukan. Ketiga, MoU antara PLN Indonesia Power dan Saltfoss Energy terkait pengembangan teknologi energi nuklir di Indonesia.