Benny Wenda Menyerukan Perhatian Global Terhadap Genosida, Steve Mara: Benny Wenda Silahkan Pulang dan lihat Pembangunan Papua Saat ini

Date:

Dalam pernyataa pers yang dilansir dari globalindo.net Benny Wenda yang mengaku dirinya sebagai Presiden ULMWP menyerukan kepada media internasional bahwa Papua sedang membutuhakan perhatian global karena sedang terjadi Genosida di Papua.

Menurutnya, masyarakat papua selama bertahun-tahun sedang menderita akibat Genosida yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Bahkan Benny menyamakan Papua seperti Korea Utara tapi diwilayah pasifik karena semua akses jurnalisme media ditutup oleh pemerintah RI. 

Hal ini mendapat tanggapan langsung dari Steve Mara ketua Melanesian Youth Forum dari Jayapura, Papua. Steve menyatakan bahwa Benny Wenda sedang menebarkan informasi palsu kepada dunia bahwa sedang terjadi Genosida bahkan menyebutkan Papua seperti daerah Korea Utara yang ditutup tanpa ada akses jurnalisme yang boleh masuk. 

Pada kenyataanya, Steve Mara menyebutkan bahwa Papua saat ini sedang dibangun dengan sangat baik oleh pemerintah Indonesia, bahkan Pemerintah pusat mengelontarkan dana yang Otonomi Khusus yang sangat besar kepada Papua. 

Semenjak tahun 2001, Papua menjadi daerah khusus dengan pemberlakuan Otonomi Khusus melalui Undang-undang No. 21 tahun 2001, mengalami 2 kali perubahan, Otonomi Khusus saat ini diperpanjang lagi hingga tahun 2042, dan Papua sudah dibagi menjadi 6 provinsi yang disesuaikan dengan pembagian wilayah adat. 

Pembentukan provinsi baru ini ditujukan untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah agar kebutuhan masyarakat bisa diakomodir secara langsung oleh pemerintah. Setiap desa di Papua juga diberikan dana milyaran rupiah setiap tahunnya melalui dana alokasi khusus.

Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan sangat baik, pembangunan jalan trans Papua untuk menghubungan daerah terisolir dengan kota maju, membangun bandara untuk memudahkan transportasi udara, dan pembangunan Pelabuhan untuk transporasi kapal laut. Selain itu, pemerintah juga membangun sekolah, rumah sakit, Gedung-gedung pemerintahan yang megah, sarana olahraga kelas internasional, bahkan untuk menghidupkan ekonomi masyarakat, Pemerintah membangun pasar mama Papua hampir disebagian besar daerah Papua. 

Pemerintah pusat juga membentuk badan khusus untuk pengawasan dan percepatan pembangunan Papua, pemerintah memberikan kekhususan dan hak politik bagi orang Papua dalam kursi pengangkatan orang Papua secara langsung tanpa melalui pemilihan umum, membentuk majelis rakyat Papua untuk proteksi hak hidup orang Papua.

Selain itu, melalui dana alokasi khusus, jenjang pendidikan dari SD-SMA di sekolah negeri di Papua Gratis, berobat juga dilakukan secara Gratis di rumah sakit pemerintah, pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat, penyediaan beasiswa kuliah dalam dan luar negeri bagi putra/putri Papua untuk jenjang S2 dan S3. 

Hal ini menjadi tolak ukur bahwa pembangunan di Papua, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia masih terus dibangun agar mengejar ketertinggalan yang ada selama ini.  Sehingga, jika Benny Wenda sebut bahwa sedang terjadi Genosida, saya ingin tanya, Genosida dimana? Apakah Benny Wenda sedang berada di Papua sehingga membicarakan kehidupan orang Papua saat ini.

Justru yang terjadi saat ini, masyarakat sedang ketakutan dari teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjatanya Benny Wenda, banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dari keganasan kelompok tersebut. Petugas medis, Guru, Pendeta, Sopir angkot, pengendara ojek, Pekerja Swasta, sering menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan dari tindakan brutal yang dilakukan oleh Kelompok ini. Rumah sakit dibakar, Puskesmas dibakar, sekolah dibakar, pasar dibakar, bahkan perumahan dan Bank dibakar juga oleh kelompok ini. 

Bahkan agar dunia internasional tahu, sampai saat ini kelompok bersenjatanya yang berjuang bersama Benny Wenda, sedang menculik pilot asal New Zealand, kurang lebih 16 bulan pilot tersebut ditahan, dari video yang beredar luas, pilot tersebut mengaku sedang sakit sehingga membutuhkan obat-obatan, membutuhkan makanan yang layak dan pakaian, serta merindukan keluarganya di New Zealand.

Jadi saya pikir, tidak ada gunanya berkoar-koar diluar negeri, jika tidak pulang untuk membangun Papua melalui ide dan gagasannya. Papua saat ini membutuhkan pemimpin yang cerdas. Tapi tidak seperti Benny Wenda yang bekerja di Inggris dan membayar Pajak di Inggris, sehingga tidak layak mempersoalkan pembangunan di Papua.  Pembangunan yang sangat maju sedang dikerjakan para pemimpin kami di Indonesia, diantaranya wilayahPapua. Jadi saran saya, Beny Wenda pulang dan lihatlah kemajuan pembangunan di Papua.

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kebutuhan Pokok Tak Terdampak Penyesuaian Kenaikan PPN 1%

Penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang...

Indonesia Optimis Stop Impor Gula dan Beras di 2025

Sesuai kebijakan dari Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto...

Pemerintah Optimis Indonesia Bisa Stop Impor Gula dan Beras Tahun Depan

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan optimis, tahun depan...

Jaga Keharmonisan Bangsa dengan Perkuat Toleransi Sambut Natal dan Tahun Baru

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh masyarakat...