Konflik di Papua telah menjadi salah satu masalah yang paling kompleks dan berkelanjutan di Indonesia. Selama beberapa dekade, konflik ini telah menyebabkan penderitaan bagi warga Papua, dengan kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua beroperasi di wilayah tersebut dan menggunakan tindakan kekerasan yang merugikan penduduk setempat. Hingga saat ini, pemerintah terus berupaya mencapai perdamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua. Salah satunya, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah positif dalam upaya untuk mengatasi konflik ini.
KST Papua tampaknya didorong oleh ambisi akan kekuasaan dan memiliki agenda politik tertentu. Mereka telah menggunakan kekerasan dan taktik teror dalam perjuangan mereka, yang telah menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi warga Papua yang sering menjadi korban dalam konfrontasi antara KST Papua dan aparat keamanan. Gangguan terhadap kehidupan sehari-hari warga, gangguan terhadap perkembangan ekonomi wilayah, dan bahkan korban jiwa telah menjadi dampak negatif dari konflik ini.
Penting untuk diingat bahwa mengatasi konflik di Papua bukanlah tugas yang mudah, dan perdamaian yang berkelanjutan tidak akan terwujud dalam semalam. Namun, keselamatan dan kesejahteraan warga Papua harus selalu menjadi fokus utama dalam setiap langkah yang diambil. Semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi internasional, harus berkomitmen untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup penduduk Papua.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kinerja personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2023. Sigit memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada 35 personel Satgas Damai Cartenz.
Masyarakat sipil dan organisasi internasional juga memiliki tanggung jawab dalam mempercepat penyelesaian persoalan-persoalan di Papua. Masyarakat sipil dapat berperan dalam memediasi dialog antara pihak yang bertikai, mempromosikan perdamaian, dan memberikan bantuan kemanusiaan. Organisasi internasional dapat memberikan dukungan dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan advokasi untuk mencapai perdamaian di Papua.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Papua, Jan Christian Arebo terus mendorong aparat keamanan untuk segara menindak tegas KST Papua, pelaku pembunuhan warga sipil, khususnya di daerah konflik. Arebo juga menyebut bahwa tindakan pembunuhan yang dilakukan KST Papua tidak dibenarkan dan sangat biadab, sehingga KST Papua harus diproses dan ditindak tegas.
Dalam upaya untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua, kita semua memiliki tanggung jawab. Konflik di Papua adalah masalah yang melibatkan semua pihak, dan solusinya harus mencerminkan aspirasi masyarakat Papua untuk hidup dalam damai dan sejahtera. Semua pihak harus bekerja sama untuk mengakhiri konflik ini dan membawa Papua menuju masa depan yang lebih cerah.