Indonesian Geothermal Association (INAGA) atau Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) akan menyelenggarakan forum panas bumi terbesar di dunia yang bertujuan mempercepat pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber daya lokal menuju swasembada energi nasional.
Forum tersebut adalah The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025.
“Selama 40 tahun kita telah bekerja di sektor panas bumi, banyak tantangan yang kita hadapi. Mulai dari risiko teknis, risiko komersial, hingga regulasi. Kini, saatnya kita bersatu untuk menyelesaikan tantangan ini bersama demi percepatan proyek-proyek panas bumi yang berdampak besar bagi ketahanan energi nasional,” ucap Ketua Umum API Julfi Hadi dalam acara konferensi pers The 11th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta, Senin.
Acara yang akan berlangsung pada 17–19 September 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) ini diharapkan dapat mengakselerasi pemanfaatan potensi panas bumi terbesar di dunia yang dimiliki Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan energi bersih global.
Julfi menegaskan peran strategis panas bumi dalam transisi energi bersih Indonesia. Panas bumi, kata dia, merupakan satu-satunya energi terbarukan yang selalu tersedia setiap saat.
Oleh karena itu, menurut Julfi, panas bumi dapat menjadi andalan sistem ketenagalistrikan nasional.
“Indonesia memiliki potensi panas bumi kedua terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 23,9 GW atau 40 persen cadangan dunia. Panas bumi menjadi sumber daya lokal yang harus kita optimalkan untuk mencapai swasembada energi dan menjadi kunci transisi energi bersih untuk Indonesia kedepannya,” kata Julfi.
Dalam kesempatan serupa, Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2025 Ismoyo Argo menjelaskan bahwa kegiatan ini akan menghadirkan berbagai program menarik, termasuk visi dan kebijakan, capaian-capaian panas bumi, diskusi panel, serta pameran teknologi dan inovasi terkini.
“IIGCE 2025 tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga tempat lahirnya kemitraan strategis dan solusi inovatif untuk tantangan global dalam pengembangan panas bumi,” kata Ismoyo.
Hingga saat ini, lebih dari 20 pembicara dari dalam dan luar negeri telah mengonfirmasi kehadirannya di IIGCE 2025. Selain itu, ribuan profesional dari berbagai negara telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam acara ini.
API berharap IIGCE 2025 dapat menjadi katalisator untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan energi bersih di kawasan global.