Pertumbuhan Ekonomi Masih Solid, Tetapi Waspada Pelambatan Konsumsi

Date:

Dalam laporan bulanan terbaru yang dipresentasikan oleh Fithra Faisal, Senior Ekonom dari Samuel Securitas, beberapa poin penting mengenai kondisi ekonomi Indonesia selama sebulan terakhir dibahas secara mendetail.

Cadangan Devisa dan Suku Bunga

Cadangan devisa Indonesia masih cukup kuat, mencapai 100 miliar USD. Cadangan yang besar ini memungkinkan Bank Indonesia untuk tidak menaikkan suku bunga bulan lalu dan mempertahankan nilai rupiah di kisaran 16.200 hingga 16.300. Meskipun demikian, Faisal memperingatkan adanya potensi tekanan terhadap cadangan devisa dalam beberapa bulan ke depan, terutama karena penurunan harga komoditas seperti batubara dan nikel.

Surplus Perdagangan dan Defisit Transaksi Berjalan

Surplus perdagangan Indonesia tetap tinggi, mencapai 2,39 miliar USD. Namun, rata-rata surplus ini terus menurun, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi pelebaran defisit transaksi berjalan hingga minus 0,7% dari GDP. Faisal menjelaskan bahwa penurunan harga komoditas dapat mengurangi surplus perdagangan dan menekan cadangan devisa negara.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) dan Produksi

Indeks Manajer Pembelian (PMI) di sektor manufaktur menunjukkan penurunan, meskipun masih berada di level ekspansi 50,3. Namun, tren penurunan ini menjadi perhatian serius karena dapat mempengaruhi produksi dan daya saing industri di Indonesia.

Inflasi dan Konsumsi

Angka inflasi tercatat sebesar 2,51%, jauh di bawah konsensus 2,9%. Faisal menyatakan bahwa meskipun angka ini menunjukkan inflasi yang terkendali, angka ini juga mengindikasikan kemungkinan pelemahan permintaan. Pelemahan konsumsi ini dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan hanya mencapai 4,94% pada kuartal kedua.

Sentimen Global dan Dampaknya

Sentimen global sempat terganggu oleh insiden penembakan Donald Trump, yang meningkatkan peluang terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden AS. Hal ini bisa mempengaruhi inflasi di AS dan kebijakan suku bunga The Fed. Data inflasi dan Personal Consumption Expenditure (PCE) AS menunjukkan penurunan, dengan probabilitas penurunan suku bunga pada September mencapai 100%.

Pasar Modal dan Obligasi

Pasar saham Indonesia (IHSG) diperkirakan akan tetap positif, dengan indeks bergerak di kisaran 7.346 hingga 7.375. Faisal menyoroti bahwa pengumuman kebijakan The Fed dan pidato Jerome Powell bisa memberikan sentimen positif. Di pasar obligasi, yield obligasi diperkirakan berada di kisaran 6,9% hingga 7,05%, dengan peluang capital gain pada tenor di bawah 7 tahun.

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kebutuhan Pokok Tak Terdampak Penyesuaian Kenaikan PPN 1%

Penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang...

Indonesia Optimis Stop Impor Gula dan Beras di 2025

Sesuai kebijakan dari Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto...

Pemerintah Optimis Indonesia Bisa Stop Impor Gula dan Beras Tahun Depan

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan optimis, tahun depan...

Jaga Keharmonisan Bangsa dengan Perkuat Toleransi Sambut Natal dan Tahun Baru

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh masyarakat...