Selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo, sektor perhubungan dan transportasi mengalami perkembangan pesat.
Banyak proyek infrastruktur besar-besaran seperti pembangunan bandara, jalan tol, pelabuhan, dan transportasi publik yang membantu terciptanya konektivitas.
Menurut survei yang dilakukan oleh Indikator yang dilakukan pada periode 30 Agustus-6 September 2024 kepada 1.200 orang responden dan tambahan sampai wilayah 400 orang menyatakan, mayoritas publik memberikan penilaian positif terhadap kondisi transportasi umum di Indonesia.
Margin of error sekitar ±2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan hasil survey tersebut yang dikutip, Rabu, 2 Oktober 2024, sebanyak 65 persen masyarakat menilai transportasi umum dalam kondisi baik atau sangat baik. Namun, ada beberapa pola yang menarik untuk dicermati.
Warga perkotaan cenderung memberikan penilaian lebih positif (70,8 persen) dibandingkan warga pedesaan (59,2 persen). Ini menunjukkan perlunya peningkatan akses transportasi umum di pedesaan.
Pekerja kerah putih seperti pegawai dan profesional juga lebih positif (72,7 persen) dibandingkan kelompok pekerja lainnya.
Di sisi wilayah, responden dari Sulawesi (77 persen), Kalimantan (75,5 persen), dan Jakarta (74 persen) memberikan penilaian paling baik terhadap transportasi umum.
Adapun faktor yang paling diperhatikan publik dalam penggunaan transportasi umum adalah keamanan dan keselamatan (29,7 persen), harga yang terjangkau (25,5 persen), serta kenyamanan kendaraan (15,4 persen).
Hal itu menunjukkan bahwa meski penilaian positif, masih ada aspek yang perlu ditingkatkan, terutama di wilayah-wilayah tertentu dan dalam hal keterjangkauan harga.
Lalu, terkait pengetahuan masyarakat tentang pembangunan infrastruktur transportasi juga cukup tinggi, dengan 64 persen masyarakat mengetahui proyek-proyek yang diluncurkan pemerintah, seperti pembangunan bandara, stasiun kereta, terminal bus, dan pelabuhan.
Pekerja kerah putih, kelompok usia muda, dan warga perkotaan, terutama di Jakarta dan Jawa Barat, menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
Kepuasan terhadap moda transportasi pun bervariasi. Mayoritas pengguna bus kota (80,4 persen), bus AKAP (88,5 persen), dan kereta api (90,9 persen) mengaku puas atau sangat puas dengan layanan yang diberikan.
Namun, beberapa aspek seperti ketepatan waktu dan jumlah armada masih menjadi perhatian untuk diperbaiki, terutama untuk moda bus dan LRT. Selain itu, pesawat terbang mendapatkan penilaian tinggi dalam hal keamanan dan pelayanan, meski harga tiket masih menjadi keluhan utama.
Secara keseluruhan, survei ini menunjukkan bahwa meski banyak pencapaian dalam sektor perhubungan dan transportasi, tantangan terkait pemerataan layanan dan peningkatan kualitas masih harus dihadapi, terutama untuk memenuhi harapan publik di berbagai wilayah dan kelompok sosial.