10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bangun Infrastruktur Pertanian

Date:

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapatkan penghargaan Construction Excellence Awards atas kontribusi dan dedikasi terhadap pembangunan infrastruktur nasional, terutama sektor pertanian selama 10 tahun terakhir.
Penghargaan diberikan langsung Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Andi Rukma Nurdin, baru-baru ini. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Moch Arief Cahyono menyampaikan, Amran memang memberikan perhatian besar terhadap infrastruktur pertanian.

Pada periode itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat infrastruktur seperti pembangunan dan rehabilitasi irigasi, modernisasi dan mekanisasi pertanian, serta pembangunan infrastuktur pendukung dan jalan usaha tani.

“Kementan bisa melakukan pembangunan masif di bidang infrastuktur pertanian karena Menteri Pertanian melakukan refocusing anggaran 2015-2017 sebesar Rp12,2 triliun. Kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial direvisi menjadi anggaran untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian,” kata Arief.

Pada periode pertama tahun 2014-2019, Kementan berhasil membangun dan merehabilitasi sekitar 3,4 juta hektare irigasi, termasuk irigasi baru dan perbaikan irigasi existing.

Arief menambahkan, Kementan saat itu juga memasifkan modernisasi dan mekanisasi pertanian melalui pemberian bantuan traktor, combine harvester, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) lain. Tercatat, Kementan mendistribusikan lebih dari 300 ribu unit alsintan kepada petani di seluruh Indonesia.

Pada periode yang sama, Amran juga bersinergi dengan Kementerian PUPR untuk membangun embung guna meningkatkan ketersediaan air bagi pertanian, terutama di daerah-daerah rawan kekeringan. Pada 2014-2019, pemerintah membangun lebih dari 4 ribu embung di berbagai daerah.

“Terobosan ini mampu mendongkrak produktivitas lahan yang sebelumnya kurang optimal karena kekurangan air,” kata Arief.

Berbagai terobosan Amran di bidang infrastuktur pertanian berdampak pada peningkatan produksi pangan. Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, dan 2020, selain juga swasembada untuk komoditas jagung, bawang merah, cabai, daging ayam, dan telur.

Terobosan infrastruktur itu juga berpengaruh terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian. Pada akhir 2014, PDB Pertanian mencapai Rp880,40 triliun, sebelum meningkat secara signifikan setiap tahun, mencapai Rp906,80 triliun (2015), Rp936,40 trilliun (2016), Rp969,80 triliun (2017), dengan kenaikan tertinggi terjadi pada 2018 yang mencapai Rp1.005,40 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat anugerah penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Jokowi mengatakan, sejak awal kepemimpinan, dirinya berfokus pada pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk infrastruktur konstruksi, energi, industri, hingga pangan.

Menurut Jokowi, pemerintah berkomitmen memperkuat pembangunan infrastruktur pangan, terutama meningkatkan produksi pangan nasional, yang dilakukan antara lain melalui pembangunan embung, irigasi, mekanisasi, dan penciptaan lahan pertanian baru lewat optimalisasi lahan rawa.

Dalam sambutannya pada acara “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi”, Jokowi menekankan bahwa infrastuktur yang dibutuhkan juga meliputi sektor pertanian.

“Kalau kita melihat anggaran infrastruktur itu tidak hanya di Kementerian PUPR saja, tetapi juga ada di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan,” ujar Jokowi di Auditorium Menara Bank Mega Jakarta, Rabu (31/7).

Saat kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian pada Oktober 2023, Amran terus mengadakan beragam gebrakan di bidang infrastruktur pertanian. Terlebih, saat ini dunia tengah berhadapan dengan potensi krisis pangan global dan dampak perubahan iklim kekeringan.

Pada 2024, Kementan mengusung program pompanisasi sebagai solusi cepat mengantisipasi dampak kekeringan pada produksi pangan nasional dengan target penyebaran 75 ribu unit pompa di banyak titik irigasi se-Indonesia. Sejauh ini, telah diaplikasikan pompa sebanyak 63 ribu unit.

Sebelumnya, Amran menyatakan bahwa program pompanisasi sangat berdampak terhadap peningkatan produksi beras di tengah tantangan berupa kemarau panjang.

“Hasilnya nyata, saya ulangi. Pompanisasi adalah biasanya tanam satu kali menjadi tiga kali. Biasanya karena tergantung hujan, tetapi ketika kita tumpahkan air itu langsung bisa menjadi tanam tiga kali. Ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat itu ada kurang lebih 500 ribu hektare. Bayangkan kalau 500 ribu hektare kita pompa, dan luar Jawa 501 juta kali 5 ton saja, enggak usah 10 tahun, itu 5 juta ton. Kita menekan impor,” papar Amran.

Kementan di bawah kepemimpinan Amran juga kembali menggiatkan optimasi lahan rawa untuk kegiatan pertanian. Bekerja sama dengan TNI, Kementan mengembangkan optimasi lahan rawa di daerah seperti Papua Selatan dan Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Merauke dan Ogan Ilir

Salah satu output utama yang diterapkan, adalah peningkatan indeks pertanaman (IP) dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali tanam per tahun.

Dengan berbagai terobosan telah dilaksanakan, Amran berharap Indonesia dapat kembali mengejar swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.

“Swasembada diusahakan dalam waktu cepat. Insyaallah tidak lebih dari tiga tahun kita akan swasembada (pangan) kembali,” kata Amran.

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Presiden Prabowo Wujudkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Indonesia Sehat

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)...

Distribusi Pupuk Subsidi Akan Diberikan Langsung Kepada Petani

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkap bahwa distribusi pupuk...

Teknologi dan Inovasi Kunci Wujudkan Swasembada Pangan

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan...

Wujudkan Swasembada Pangan Melalui Inovasi dan Sains

Swasembada pangan kembali digelorakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Harapan Indonesia untuk...